Info Ganjara Pranowo - Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginap di rumah sederhana milik seorang nenek pengidap penyakit stroke, bernama Patonah (80), di Desa Balapulang Wetan, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Minggu (4/3).
Menginap di rumah warga bukanlah perihal baru bagi Cagub yang berpasangan dengan Calon Wagub Taj Yasin Maimoen ini.
Sejak menjabat Gubernur Jateng, Ganjar diketahui kerap menginap di rumah warga kala melaksanakan kunjungan ke daerah. Ternyata formalitas itu masih konsisten dilakukannya sampai jaman kampanye Pilgub Jateng 2018 ini.
Di rumah Patonah, Ganjar tiba terhadap Minggu (4/3) kurang lebih pukul 22.00 WIB setelah seharian melaksanakan kunjungan ke Kabupaten Tegal.
Dua menantu Patonah, Atik Arni (38) dan Tasunah (53), lebih dahulu menemui di ruang depan. Keduanya menyongsong Ganjar dengan tak bisa menghambat tangis gara-gara haru.
“Saya merinding gara-gara saking bungahe (gembiranya). Bapak-bapak berasal dari kelurahan saja belum dulu masuk rumah ini, kala Pak Ganjar yang seorang pejabat tambah tidur di sini. Kami rasanya masih tidak percaya,” kata Atik.
Rumah yang ditinggali Patonah dan anak-anaknya sangatlah sederhana, hanya berdinding papan dengan ruang tamu berlantai tanah. Jendela-jendela dan dinding rumah banyak berlubang.
Sementara kamar Patonah sendiri cukup sempit. Perkakas dapur seperti seperti ember dan panci berserekan di atas kasur.
Akibat stroke, dunia sehari-hari Patonah tak lebih lebar berasal dari sekotak dipan. Tidur, makan, dan salat dilaksanakan di area tidur beralas kasur tipis.
“Ibu menderita stroke sudah tujuh th. paling akhir ini dan tidak bisa beranjak berasal dari area tidurnya. Kalau mandi pun terpaksa dibopong ke kamar mandi. Makanya di kasur ada ember dan panci gara-gara untuk wudhu disaat Ibu melaksanakan salat di area tidur,” kata Tasunah.
Ganjar pun meluangkan diri masuk ke kamar menemui Patonah.
Cukup lama keduanya berbincang soal kebugaran dan keseharian. Awalnya Patonah terlihat biasa saja menjawab pertanyaan-pertanyaan Ganjar. Rupanya ia tidak mengetahui siapa pria berbaju putih yang ada di depannya itu. Baru setelah anaknya membisiki, tangis Patonah pecah.
“Oalah Ya Allah pak gubernur,” tangis Patonah.
Kamar mandi milik Patonah yang terhitung dipakai oleh Ganjar pun kondisinya amat sederhana. Kamar mandi tersebut ada di bagian dapur.
Saat bakal mandi, Ganjar lewat dapur yang di sana terhitung dipakai sebagai area penyimpanan bermacam perkakas, terhitung kurungan ayam.
Dari semua lantai rumah itu, hanya lebih dari satu kecil di ruang tengah yang berlapis plester semen tipis. Sehelai karpet utang tetangga dipasang untuk menjunjung para tamu yang berjubel datang.
Ya, jangankan rumah Patonah, Desa Balapulang Wetan, Kecamatan Balapulang, itu belum dulu ‘kerawuhan’ (kedatangan tamu) pejabat setingkat gubernur. Lokasi Jecamatan Balapulang kurang lebih 13 kilometer berasal dari pusat kota Kabupaten Tegal, Slawi.
Mengetahui ada Ganjar di rumah tersebut, puluhan warga pun berdatangan. Mereka datang dengan mempunyai makanan berasal dari rumah. Mereka ‘melekan‘ (begadang) sembari ngobrol enjoy dengan Ganjar yang rebahan membebaskan lelah.
Sementara itu, anak Patonah, Sholeh (60), mengaku amat terkejut Ganjar berkenan datang lebih-lebih menginap di rumahnya.
“Kami meminta banyak Pak Ganjar selalu memperhatikan rakyat kecil seperti ini. Kami mendoakan Pak Ganjar terpilih lagi menjadi gubernur, beliau adalah sosok pemimpin yang kami harapkan,” kata Sholeh.
Pagi harinya, usai Subuhan, lebih banyak warga yang datang ke rumah Patonah. Mereka menemani Ganjar sarapan dan mengobrol sampai calon gubernur petahana itu berangkat melanjutkan perjalanan.
Kepada pemilik rumah, Ganjar pamit seraya meminta izin untuk menopang pembangunan rumah. Tak ada kalimat nampak berasal dari bibir Patonah. Ia hanya tersedu sembari memeluk erat pria berambut putih itu.