Cerita Kenangan Ganjar Pranowo Muda

7:29 PM

Kisah Ganjar Pranowo muda yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah rupanya tidak jauh beda dari masyarakat lazim kebanyakan. Dia malah pernah terusir dari rumah yang ditinggalinya bersama keluarga di Tawangmangu.

Hal itu sebab rumah yang ditinggalinya akan diterapkan pemiliknya. Sehingga dia dan keluarganya seharusnya langsung pindah dalam waktu dekat. Memang, sebelumnya rumah yang dia tinggali telah dipasarkan sebab berharap pindah ke Karanganyar.

Ada kesepatakan dengan pembeli bahwa rumah itu sementara boleh ditinggali sembari ayah Ganjar menerima daerah tinggal baru di Karanganyar. Melainkan, suatu saat tanpa ada pemberitahuan, sang pembeli datang ke rumah dan minta supaya rumah itu langsung dapat ditempatinya.

Pagi harinya, Ganjar Pranowo Muda dan keluarga terpaksa meninggalkan rumah dan menuju Karanganyar. Sebab waktu yang mepet, keluarga itu malah terpaksa tinggal di rumah kontrakan yang simpel, dan dekat dengan pabrik gamping.

Kisah masa kecil Ganjar yang penuh keseruan hal yang demikian sekarang telah dibukukan dan dapat dibaca siapa saja. Berbentuk novel biografi, kisah ini ditulis oleh Gatotkoco Santoso, diluncurkan pada Senin (29/1/2018) petang di Dusun Sawit, Desa Kunti, Kecamatan Dokar, Kabupaten Boyolali.

Gatotkoco Santoso juga pernah menulis buku berjudul Jokowi Si Tukang Kayu, dan novel Sarjana Muda. Pada pembuatan buku ini, dia mengaku sudah menjalankan amati mendalam. Bagus kepada Ganjar, keluarganya, sahabat dekat Ganjar, sampai warga Tawangmangu yang dulu ialah tetangga sang gubernur.

Berdasarkan sang penulis, novel setebal 344 halaman dengan 36 judul yang diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama ini, mengisahkan Ganjar Pranowo Muda. Pembentukan berdasar hasil wawancara lantas dengan Ganjar dan sebagian teman, serta bermacam sumber lainnya.

Dia bercerita bahwa novel itu ditulisnya selama dua tahun. \\\"Sebab ketika itu baru lahiran buah hati aku jadi kadang buah hati nangis jadi stop nulis dahulu. Launchingnya juga lama sebab menyesuaikan waktu dengan jadwal padat pak gubernur,\\\"ujarnya.

Dia juga menyuarakan, novel ini diinginkan bisa menginspirasi generasi muda. Walaupun artikel ini hanyalah sebuah novel perihal perjalanan hidup melainkan kisahnya mengajarkan perihal poin-poin luhur yang seharusnya senantiasa dijunjung, yang sampai dulu hingga kini takkan lekang oleh waktu, ialah keyakinan, keuletan, dan sikap hormat terhadap kedua orang tua, terlebih ibu.

"Gampang-mudahan dapat menginspirasi buah hati muda. Walaupun dari keluarga simpel dengan kerja keras rupanya dapat seperti ini. Ini ialah pandangan baru untuk generasi berikutnya, terpenting kini teknologi lebih memungkinkan sehingga mestinya dapat melebihi. Ini pandangan baru untuk buah hati dan orang tua," katanya.

Pada launching hal yang demikian, Ganjar hadir dipandu sang istri Siti Atikoh Supriyanti. Prosesi peluncuran novel, dikemas apik oleh para artis yang tergabung dalam Sosial Lima Gunung (KLG).

Sementara Ganjar menyuarakan, bahwa buku yang mengisahkan perihal dirinya, kali ini ialah yang ketiga. Pertama terdapat buku berjudul Kontroversi Ganjar yang isinya cukup serius, kemudian terdapat buku berjudul Gubernur Jelata yang berisi cerita-cerita lucu, dan ketiga ini berjudul Hati Negeri ; Kisah Masa Buah Ganjar Pranowo.

"Buku ini memang novel melainkan pemeran film pria, waktu, dan tempatnya bener, melainkan didramatisasi sebab novel. Itu gaya khas mas Gatotkoco. Ia riset dengan keluarga, sahabat dekat aku, dan lainnya. Sebagian penggalan cerita memang menceritkan masa kecil aku. Presisinya 90 persen, selebihnya kembang-kembang saja." katanya.

Kecuali novel ini, imbuhnya, akan timbul lagi novel karya Gatotkoco perihal Ganjar. Jikalau yang ada ketika ini ialah cerita perihal masa kecil hingga dewasa, karenanya karya selanjutnya ialah saat menjelang dunia politik dan lebih serius mengenai apa yang telah dilakukan sebagai gubernur dan tak banyak yang mengetahuinya."Aku telah memesan untuk selanjutnya yang lebih baik lagi, dan dramatis lagi. Aku telah siapkan materialnya, dan aku nggak tahu seperti apa nanti jadinya di tangan mas Gatotkoco," ungkapnya.

Share this :

Previous
Next Post »