Ganjar Pranowo Twitter - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meraih penghargaan sebagai Gubernur yang aktif berinteraksi bersama penduduk lewat Twitter, berasal dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Penyerahan diberikan segera oleh Ketua Umum MURI Jaya Suprana terhadap Ganjar, di gedung MURI, Jalan Setiabudi, Kota Semarang
MURI menilai apa yang dikerjakan Ganjar sebagai Gubernur layak dihargai. Karena terus-menerus sebagai pemimpin berkomunikasi dan menyapa rakyatnya serta bisa dibuka rakyatnya bersama amat mudah.
"Saat ini yang tidak cukup di Indonesia adalah komunikasi pada pemimpin bersama rakyat, itu amat buruk. Walaupun ada, pun hanya seremonial hanya didengar tetapi tidak dilaksanakan," jelasnya.
Sedangkan yang dikerjakan Ganjar, lanjut Jaya Suprana, apa yang dikeluhkan rakyatnya lewat media sosial twitter, juga segera ditindaklanjuti dan diselesaikan. "Maka yang dikerjakan beliau layak dihargai untuk dijadikan suri tauladan untuk seluruh pemimpin dan pejabat di Indonesia," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, ia tak mengira langkahnya berkomunikasi bersama rakyat lewat Twitter juga diperhatikan oleh MURI.
Menurutnya, kalau dinilai sebagai Gubernur pertama yang berkomunikasi bersama warga menggunakan twitter, ia menilai sebenarnya tetap banyak kepala area yang menggunakan. “Tapi ini cara kerja aku untuk melihat apa yang tersedia di masyarakat. Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi banyak orang. Bahwa tersedia banyak cara kami bisa menyentuh rakyat bersama teknologi,” katanya.
Ia juga mengatakan, penggunaan Twitter sebagai alat komunikasi, menurut Ganjar, perihal itu juga inginkan menjangkau seluruh penduduk di Jateng. Sebab, Jateng memiliki 35 kabupaten dan kota yang kuantitas penduduknya meraih lebih berasal dari 33 juta jiwa.
“Nggak barangkali aku temui satu persatu, blusukan riil pun aku bisa keblusuk beneran. Maka aku blusukan bersama cara virtual ini, sekadar inginkan paham denyut yang dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Belum lama ini, Ganjar juga mendapat sambutan berasal dari twitter Indonesia untuk kerjasama memicu sistem aduan penduduk di Jateng. Sistem selanjutnya tetap dikerjakan migrasi berasal dari India ke Jateng.
Ia berharap, bersama sistem itu, nantinya tersedia complain handeling yang terdistribusi ke tiap SKPD. “Harapan saya, tidak aku segera yang menanggapi, menjadi begitu tersedia laporan masuk dan terbaca system segera bisa bekerja meneruskan ke pihak terkait. Meski sebenarnya banyak teknologi lain tetapi aku menjunjung konsep berasal dari twitter saja,” katanya.