Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menangis saat berpamitan meninggalkan rumah dinasnya memasuki masa cuti di luar tanggungan negara. Ia juga meminta maaf kepada semua orang di sekitarnya.
Acara pamitan Ganjar sore itu didatangi ratusan orang. Selain relawan pendukungnya, tampak hadir sejumlah pejabat provinsi seperti Sekda Sri Puryono, dan jajaran kepala dinas Pemprov Jateng.
Ganjar didampingi istrinya, Siti Atiqah, mengawali acara pamitan dengan membaca sebuah puisi karya Presiden Soekarno berjudul "Berpedomanlah pada Cita-cita" diiringi musik akustik sederhana.
Usai membaca puisi, Ganjar terlihat menitikkan air mata dan meminta maaf selama lima tahun menjabat sebagai gubernur.
"Terima kasih telah bersama saya dalam melayani rakyat selama hampir lima tahun ini," kata Ganjar di rumah dinas Puri Gedeh Semarang, Kamis, 14 Februari 2018.
Ungkapan terima kasih salah satunya diucapkan Ganjar kepada wakilnya Heru Sudjatmoko yang mulai besok pagi menjabat sebagai plt gubernur. Tak hanya kepada Heru, ucapan itu juga disampaikan untuk seluruh pegawai rumah dinasnya seperti penjaga keamanan, sopir, juru masak hingga tukang bersih-bersih. Ia juga singkat memaparkan sejumlah capaian kinerjanya selama lima tahun menjabat.
"Sebagai manusia biasa saya minta maaf, selama tahun kelima ini saya mungkin belum sempurna. Namun saya senang birokrasi pemprov bisa bersama-sama sebagai pelopor birokrasi bersih," katanya.
Setelah berpamitan dan meminta maaf, Ganjar masuk rumah dan menenteng sejumlah barang seperti pakaian dan tas. Didampingi istri dan anaknya, pakaian itu dimasukkan ke mobil pribadinya. Sejumlah orang yang hadir pun terlihat bernyanyi Lagu Indonesia Tanah Air Beta sembari menyalami gubernur dan istri.
Selama cuti, Ganjar dan keluarganya mengontrak di sebuah rumah di Jalan Tengger Timur Nomor 1, Gajahmungkur, Kota Semarang. Pria yang berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen itu akan memulai kampanye pada esok hari selama empat bulan ke depan.
Sumber : viva.co.id